Halaman

Jumat, 17 Januari 2014

Hidup Dalam Masalah

HIDUP DALAM MASALAH

Jangan mengeluh masalahmu. Jika kamu merasa bebanmu lebih BERAT daripada yang lain, itu karena Tuhan melihatmu lebih KUAT daripada yang lain. 

Tuhan takkan pernah membiarkan dirimu terluka, Dia hanya ingin kamu belajar dari segala masalah. Percayalah padaNya. 

Doaku pagi ini: Tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa melalui hari ini, untuk menghadapi segala masalah yang kutahu hanya akan membuatku dewasa. 

Mencari siapa yang salah takkan menyelesaikan masalah. Berdiskusi dan kerja sama, maka kamu dan dia mampu selesaikan segalanya. 

Jangan berpikir kamu JATUH karena masalah yg diberikan Tuhan, karena sebenarnya Tuhan hanya menginginkanmu belajar BERDIRI. 

Amarah adalah cara termudah membuat masalah. Bersabar adalah salah satu cara agar terhindar dari masalah. 

Masalah adalah ujian pendewasaan. Jadi tidak ada alasan menyalahkan orang lain. Benahi diri sendiri dan jadi pribadi yang dewasa. 

Ketika masalah datang menghampiri, itu artinya Tuhan menyayangi, bukan membenci. Tuhan hanya menguji keimanan dan kesabaran. 

Sudahkah kamu tersenyum hari ini? Jangan biarkan masalah membuatmu lupa bahwa sebuah senyuman mampu meringankannya. 

Seberat apapun masalah yg sedang menimpamu, tetaplah bersabar dan ikhlas. Hadapi dengan penuh tanggung jawab, pertolongan Tuhan pasti datang.

Jangan pernah terpuruk karena suatu masalah. Bersabar dan berdoalah, percaya, tak ada masalah yang terlalu besar bagi Tuhan. 

Masalah adalah cara Tuhan tuk membuatmu dewasa, jangan lari darinya tapi hadapilah. Hanya mereka yg membuatmu bijaksana. 

Ketika masalah terasa berat, cobalah tuk menghela napas panjang dan tersenyum, itu akan membersihkan pikiran dan menambah semangat. 

Setiap masalah ada jalan keluarnya. Kamu mungkin tak melihatnya, namun Tuhan tahu jalan keluarnya. Yakin dan percayalah padaNya. 

Kamu bebas memilih sikap dalam setiap masalah yang datang. Apapun pilihanmu, tetaplah menjadi dirimu sendiri. 

Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuan kamu. 

Ketika amarah memuncak, bersabar adalah pilihan bijak. Marah tidak menyelesaikan masalah, dan mengalah bukan berarti kalah.

Selasa, 29 Januari 2013

Membangun Motivasi Diri


Membangun Motivasi Diri

Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri anda. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali anda menggapai apa yang anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.
Caranya? coba simak tips berikut ini:
1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
3. Tetapkan saat kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘ajal’ anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup anda.
4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.
7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.
8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.
Kesimpulan:
Motivasi dapat menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi yang kuat di dalam diri, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga kita tidak akan ragu untuk melangkah ke depan, yaitu mencapai visi hidup kita.
Salam Sukses !

Selasa, 23 Oktober 2012

Rindu Masakan Kampung

Tak terasa sudah hampir setahun saya tidak pulang kampung, karena lebaran tahun ini tidak bisa pulang ke kampung halaman di Jawa Timur. Selain rindu akan suasana perdesaan yang hijau, asri dan adem, tentu juga rindu akan masakan khas jawa timur yang selalu menggoda dilamunan. Teringat pedesnya nasi pecel Madiun, atau segernya rawon yang kuahnya akan selalu menggoda apalagi kalo ditambah sambal yang pedes. Tapi apa daya karena kesibukan pekerjaan di kantor maupun kegiatan kuliah maka hasrat untuk pulang mudik masih terpendam.

Saking rindunya akan masakan orang tua, akhirnya saya coba-coba cari makanan khas jawa timur yang ada di sekitar jakarta. Setelah googling-googling di internet, ech ketemu website www.bakoeljajanan.tk. Dan Woowww, akhirnya saya menemukan tempat makan Khas Jawa Timur yang kelihatannya menarik, nama tempat makannya Kantin Blauran. Walau tempat makan dipinggir jalan tapi selalu ramai oleh pengunjung. Disana saya bisa menikmati Rawon yang masih panas dengan potongan daging yg lumayan besar. dan tak lupa memesan Tahu Telor yang disajikan dengan bumbu kacang plus petis yang wangi dan gurih.

Akhirnya rindu akan masakan kampung halaman khas jawa timur bisa terobati berkat informasi tempat makan dipinggir jalan yang ada di Bakoeljajanan. Saya juga berharap kedepannya semakin banyak informasi tentang tempat makan khas daerah yang di sajikan oleh bakoeljajanan. Informasi tersebut sangat kami perlukan untuk mengobati rasa rindu kami sebagai para perantau di kota jakarta ini akan masakan khas kampung halaman.

Terima kasih bakoeljajanan, saya tunggu info-info kuliner menarik lainnya.

Dendam

DENDAM

"Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak di depannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.

Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur. "Suara itu berasal dari mulut seorangi insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajemen Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur ? Apakah kalau aku  jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?

Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF". Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya.

Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi  kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur.

Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air
yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja? Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai
akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.

Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu"

Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku yang paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini".
Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah ceritanya sampai disini?

Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab. Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan.

Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas. Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.

Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.

Itulah kekuatan "DENDAM POSITIF" Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.

Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Dendam Positif."

(dari buku Dendam Positif karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia)

Masa depan lulusan IT

Bagaimana prospek di masa depan mahasiswa TI dan mahasiswa SI? Dan bagaimana juga dengan Sistem Informasi Bisnis?


Kalau sedang membangun gedung, Teknik Informatika (TI) itu ibaratnya adalah mandor bangunan. Lulusan TI ini diharapkan yang tahu dan paham benar detil teknisnya dari "bangunan" yang harus dibangun, atau dalam ranah komputer, TI ini bertanggungjawab atas program, network dan database development.

Sedangkan Sistem Informasi (SI) adalah arsiteknya. Lulusan SI akan bermain di level konsep sebuah "bangunan", atau dalam ranah komputer, SI ini yang bertanggung jawab untuk membuat rancanangan sistem secara di atas kertas secara logika.

Nah
, ketika bangunan sudah jadi, alias ketika sistem yang dirancang oleh SI kemudian sudah terbangun dengan baik oleh TI, maka yang dapat mengoptimalkan manfaatnya untuk keperluan bisnis adalah lulusan Sistem Informasi Bisnis (SIB).

Karena SIB ini akan lebih banyak porsi materi perkuliahannya pada hal-hal yang kontekstual pada aspek bisnis dikaitkan pada pemanfaatan sebuah sistem informasi bagi penunjang kebutuhan manajemen.

Mana yang lebih berprospek untuk masa depan? Jawabannya mudah, yaitu tergantung Anda sendiri! Karena lapangan kerja yang terkait dengan ilmu komputer di atas pada era kini dan masa depan, tak lagi mudah dimasuki oleh mereka yang generalis (mengerti sedikit tentang banyak hal) ataupun yang spesialis (mengerti banyak tentang sedikit hal).

Lapangan kerja tersebut membutuhkan para versatilis, yaitu orang yang memiliki jiwa "long-life learner", yaitu suka belajar apapun seumur hidupnya.

Dengan demikian seorang versatilis, yang diminati oleh pencari kerja, adalah mereka yang memiliki pemahaman teknis, mampu menganalisis dan paham dunia bisnis.

Kemampuan versatilis itu agak sulit jika hanya mengikuti proses linier dalam perkuliahan di kampus. Anda harus berjuang untuk bisa learning out of the box, tak sekadar terkungkung dalam ruangan kelas.

Menjadi versatilis itu adalah proses belajar seumur hidup. Untuk itu, jadilah seorang versatilis, maka apakah nanti jurusannya TI, SI ataupun SIB tak lagi menjadi soal pokok.

Minggu, 21 Oktober 2012

Ikhlas

Ikhlas

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah,sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.
Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji: Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya :
"Ibu, bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa. Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?" Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu".
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya
"Anisa..., Anisa sayang ngga sama Ayah ?"
"Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi,
"Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.." Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain. Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya.
Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya, mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?" Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya
" Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa" Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa.
Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau" Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
Demikian pula halnya dengan ALLAH. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa: Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga,dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan... baik itu berupa barang/harta ataupun orang yang kita kasihi.

Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita HARUS yakin tidak akan ALLAH mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Success is a Journey

SUCCESS is A JOURNEY

Success Is Not A Destiny.....It's A Journey....

Sukses bukanlah sebuah tujuan akhir.....namun sebuah Perjalanan....

Mungkin diantara Anda pernah atau bahkan sering mendengar atau membaca frase diatas....ya ternyata memang benar sekali bahwa sukses (baca:keberhasilan) merupakan sebuah perjalanan bukanlah sebuah tujuan akhir, mengapa hal tersebut benar?

Dari berbagai cerita orang-orang yang sukses (baca:berhasil) saya menyimpulkan bahwa frase diatas memang benar adanya. Saya menjadi semakin yakin setelah bertemu dengan orang-orang yang berhasil diseluruh indonesia pada saat saya memberikan pelatihan kepada mereka dan berkenan membagikan kisah sukses (perjalanan hidup) mereka dalam berbagai bidang.

Dalam kesempatan yang lain, beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang kawan lama, tepatnya lamaaaa sekali, kawan satu kelas saat masih di bangku SMA +/- 13 tahun yang lalu. Setelah sekian lama kami berpisah, sejak 3 tahun terakhir saya memang selalu berusaha untuk mencari tahu kabar kawan-kawan lama melalui internet dan Alhamdulillah pada suatu sore saya mendapat telepon dari seorang laki-laki tak dikenal dan ternyata kawan sekelas waktu SMA.

Kami berdua pun melepaskan rindu dengan saling bertanya serta bercerita tentang kehidupan masing-masing serta masa-masa indah yang penuh kebandelan, keisengan, romantika dan masih banyak lagi kisah lucu dan memalukan saat masih di bangku SMA.Saya sangat terpesona dengan cerita hidup kawan lama ini yang dalam beberapa hal memiliki kesamaan dengan saya.

Ya....kami sama-sama berpostur kecil, dengan latar belakang ekonomi orang tua pas-pasan, sama-sama memiliki idealisme tinggi untuk menjunjung martabat keluarga dengan rajin belajar dan ngga neko-neko, sama-sama minder kl suka sama temen cewek yang cakep (naksir doang tp ngga berani lebih....hehehe) dan masih banyak lagi kesamaan-kesamaan yang lain.

Saat ini kawan lama ini adalah seorang karyawan dengan jabatan setingkat Manager di sebuah perusahaan BUMN ternama, yang dipindah tugaskan dari Balikpapan ke Jakarta.

Ia bercerita bahwa sebelum menduduki jabatan seperti sekarang, perjalanan panjang yang ia alami sungguh penuh dengan dinamika jatuh bangun seorang anak kampung yang mendambakan hidup mapan.

Setelah lulus SMU, ia sempat menjadi pengangguran tepatnya preman selama lebih kurang dua tahun, berambut gondrong, mabuk-mabukan dan bekerja seadanya kadang menjadi kenek angkot dan kuli bangunan. Namun yang luar biasa adalah selama masa itu kedua orang tuanya tidak pernah tahu bagaimana kehidupan kawan lama tersebut.

Kemudian ia pun nekat bersama seorang temannya pergi ke Bali. Di kota tujuan wisata yang semestinya orang datang kesana untuk berlibur dan bersenang-senang, sementara kawan lama ini datang untuk berjuang dan sekali lagi ia bekerja seadanya terutama sebagai kuli bangunan. Dengan niat yang sangat kuat untuk merubah nasib dan dapat hidup mapan maka ia bekerja keras dan benar-benar keras karena kawan lama ini bekerja sebagai tukang bangunan siang dan malam otomatis dengan jam tidur yang sangat minim setiap harinya.

Suatu ketika kawan lama ini mendapat tawaran untuk membantu proyek pembangunan sebuah gedung milik salah satu perusahaan BUMN besar dan tentunya masih sebagai kuli bangunan. Karena ketekunannya ia banyak kenal dengan para staf perusahaan BUMN tersebut dan mendapatkan informasi bahwa sedang ada penerimaan karyawan. Betapa senangnya kawan lama ini dan langsung mengiyakan tawaran bekerja di perusahaan BUMN tersebut.

Kawan lama ini begitu besar keinginannya untuk merubah nasib dan hidup mapan walaupun posisi yang ditawarkan di perusahaan BUMN tersebut hanyalah sebagai cleaning service. Akhirnya ia diterima bekerja sebagai Cleaning Service dengan syarat harus memotong pendek rambut gondrongnya.Setelah hampir satu tahun bekerja sebagai cleaning service, kawan lama ini memutuskan berumah tangga (baca:menikah) dan sekolah lagi (baca;kuliah), ia mengambil jurusan komputer (D3).

Tak terasa ia hampir menyelesaikan kuliahnya ketika ada informasi bahwa BUMN tempat ia bekerja sedang membutuhkan karyawan bagian IT, kemudian dengan tekad yang sangat kuat ia pun ikut melamar bersama ratusan kandidat lainnya.

Alhamdulillah ternyata kawan lama ini diterima dan ditempatkan di cabang di Balikpapan.Dengan penuh dedikasi dan kegigihan maka karirnya pun semakin melesat bagai busur panah...syut......wesss dan clep (nancep pas sasaran).

Sambil menikmati ayam bakar di pinggiran blok m yang selalu ramai saya pun tak hentinya manggut-manggut sebagai tanda kekaguman dan angkat topi tinggi-tinggi buat kawan lama ini.Bravo My Best Friend....Very Inspiring....dan sesuai janji dalam hati kecil bahwa saya akan menuliskan secara ringkas perjalanan sukses kamu dalam website saya.

Rekan-rekan sekalian, dari cerita kawan lama saya ini ternyata banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik :

1. Tidak peduli darimana Anda berasal (masa lalu), dimana Anda sekarang berada dan siapa diri Anda....apabila Anda punya tekad yang kuat untuk berhasil maka Anda pun BISA BERHASIL. Yang terpenting bukanlah dimana Anda mulai tapi kemana Anda akan Tiba.

2. Nasib Anda sepenuhnya berada di Tangan Anda Sendiri, bukan orang tua Anda, saudara, kakak, adik, istri/suami, teman atau siapapun tetapi berada di Tangan Anda Sendiri. Zig Ziglar mengatakan dalam See You On The Top bahwa Anda tidak akan pernah sukses sebelum Anda berani mengambil tanggung jawab hidup Anda ke dalam tangan Anda sendiri.

3. NEVER GIVE UP...Ya...Jangan Pernah Menyerah, itulah rahasia dan kunci sukses. Saya sangat memegang teguh prinsip ini dan telah membuktikannya. Dalam kelas training, workshop maupun seminar saya selalu mengatakan bahwa 'Tidak Ada Satupun Orang Yang Gagal Di Dunia Ini....kecuali Ia Berhenti Lebih Cepat.' Ya, seandainya kawan lama saya tadi memutuskan untuk menerima nasib sebagai kuli bangunan maka selamanya akan menjadi kuli bangunan atau cukup berpuas diri sebagai karyawan BUMN dengan jabatan sebagai cleaning service maka selamanya ia akan menjadi cleaning service, akan tetapi ia TIDAK MENYERAH dan terus meningkatkan kualitas diri dengan sekolah lagi (kuliah) dan bekerja dengan penuh dedikasi.

4. Tantangan, Masalah, Hambatan, Rintangan, Halangan atau apapun kita menyebutnya akan selalu ada selama kita bernafas (baca; hidup). Itu semua tidak begitu penting akan tetapi bagaimana kita menyikapi terhadap masalah yang datang dan menimpa kita itulah yang terpenting. Ingat bahwa Masalah selalu datang dalam satu paket yaitu bersama dengan solusinya (jalan keluar), karena definisi dari masalah itu sendiri adalah sesuatu yang ada pemecahannya (solusi). So mengapa mesti stres, bingung, panik, kalang kabut...Bagaimana kita Menyikapi itulah yang Terpenting. Orang yang Gagal selalu melihat Kesulitan dalam Setiap Masalah tetapi Orang Yang Sukses selalu Melihat Kesempatan dalam Setiap Masalah. Jadi Tinggal Pilih....karena Hidup Adalah Pilihan...Mudah bukan?

5. Miliki IMPIAN dan BERANILAH BERMIMPI .... Karena tanpa impian dalam hidup ibaratnya Anda mengendarai sebuah mobil tanpa arah tujuan, hanya muter-muter saja, tidak akan pernah sampai kemanapun juga. Setiap orang yang sukses memiliki impian yang sangat kuat, seorang Arnold Scwharzeneger bahkan bisa melakukan visualisasi bahwa ia akan menjadi seorang Mr. Universe sejak usia belia sebelum ia berhasil menjadi seorang Mr. Universe (Juara Binaraga Dunia) yang sesungguhnya.

6. Success Is Not A Destiny....It's A Journey....Ya Sukses adalah Sebuah Perjalanan Bukan Sebuah Tujuan Akhir. Dari cerita kawan lama saya diatas kalau kita perhatikan sangat luar biasa, dari seorang anak PNS yang hanya lulusan SMU kemudian menjadi Preman lalu menjadi Sopir Angkot, Kuli Bangungan kemudian menjadi Cleaning Service, lalu Staf IT kemudian Supervisor IT dan sekarang menjadi seorang Manager IT di sebuah perusahaan BUMN dan perjalanan sukses masih terus dilalui dan dituliskan oleh kawan lama ini.

Bahwa Sukses Adalah Sebuah Perjalanan... Teruslah Berjalan dan Nikmati setiap jatuh bangun dalam Perjalanan Sukses Anda. Bagaimana Menurut Anda?
Tetap SEMANGAT & SUKSES!